Sabtu, 14 Desember 2013

peraturan dragbike indonesia


PERATURAN DRAG BIKE INDONESIA 2013



Konsekuensi Motor Drag/Motor dengan perubahan maksimal

- Bahan bakar lebih Boros

- Suara mesin lebih kasar

- Mesin cenderung berumur Pendek daripada mesin standar

STEP-STEP PERUBAHAN

MENGUBAH INTAKE SISTEM

- Pake Filter Tipis/Dilepas

- Pake Leher Angsa (intake manifold) Yang Lebih Pendek

- Pake Karburator dengan lubang venturi yang lebih besar

- Jika perlu penambahan, Maen Forced Induction (Turbocharger, Supercharger, Nos)

- Memperbaiki Efisiensi Folumetrik (Panjangin Batang Klep,Memperbesar Diameter Klep)

MENGUBAH PEMPROSESAN

- Ganti Noken As Yang Berdurasi Tinggi

- Ganti/Modifikasi Head Untuk Meningkatkan Efisiensi Dan Kompresi

- Ganti Piston Yang Lebih Lebar Diameternya Dan Lebih Panjang Diukur Dari Lobang Pin Pistonnya (Awas antara Head dengan Klep)

- Ganti Busi Kompresi Tinggi

- Ganti Koil (Koil Mobil Kalo Sanggup)

- Mengubah Exaust Sistem

- Meperlancar Lubang Pembuangan(Mesin)

- Memperbesar Lubang Pembuangan(Knalpot)

- Mengganti Knalpot Dengan Yang Lebih Lancar

Knalpot DragBike

Knalpot untuk motor Drag harus memperhatikan perbandingan kompresi, campuran bahan bakar dan udara atau setingan main jet dan pilot jetnya. Karena banyak terjadi pada putaran rendah akselerasi pas, tapi pada RPM tinggi kurang maksimal.

PERATURAN DRAG BIKE

A. LINTASAN UNTUK DRAG BIKE



    Lintasan terdiri dari dua buah jalur dengan lintasan pacu dari Garis Start sampai dengan Garis Finish sepanjang 201 meter dan panjang lintasan pengereman sepanjang 201 meter.
    Lebar lintasan pacu minimal 4 meter tiap jalur.
    Lintasan harus bebas dari halangan/hambatan, dengan kondisi jalur aspal yang datar dan rata.
    Lintasan pacu dan pengereman harus diberi pemisah jalur yang tidak menghalangi pandangan dengan ban atau karung dengan tinggi minimal 60 cm.
    Lintasan pacu dan pengereman yang berbatasan dengan penonton wajib dipisahkan dengan pagar pembatas yang tertutup rapat, Minimal 1,5 meter dari tepi jalur lintasan.
    Dibelakang garis start harus disediakan daerah untuk persiapan, line up dan start dengan minimal panjang 10 meter.

B. PESERTA

    Peserta wajib memiliki Kartu Izin Start untuk Kategori Balap Motor.
    Setiap peserta hanya diijinkan untuk mengikuti maksimal 3 kelas Utama.
    Setiap peserta diwajibkan memakai satu nomor start di setiap kelas yang diikuti.
    Setiap peserta hanya boleh mendaftar satu kali di kelas yang sama.
    Setiap peserta wajib mendaftar minimal satu kelas di Kelas Utama.
    Penggantian peserta sesudah scruttinering dilarang keras.

C. KELAS-KELAS UTAMA

Kelas-kelas Utama yang dilombakan untuk Kejuaraan Nasional Drag Bike adalah :

    Kelas Campuran 250 cc 2 Langkah Tune Up
    Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up
    Kelas Sport 150 cc 2 Langkah Tune Up
    Kelas Bebek 125 cc 2 Langkah Tune Up.

Adapun kelas-kelas lainnya merupakan Kelas Pendukung

D. BATAS KAPASITAS SILINDER

Kelas Campuran 250 cc 2 Langkah Tune Up : 80 cc s/d 250 cc Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up : 80 cc s/d 130 cc Kelas Sport 150 cc 2 Langkah Tune Up : 135 cc s/d 155 cc Kelas Bebek 125 cc 2 Langkah Tune Up : 80 cc s/d 125 cc

E. TATA CARA LOMBA

    Lomba dilaksanakan dalam 2 heat.
    Urutan start Heat kedua berdasarkan hasil dari Heat Pertama. Waktu terkecil pertama start dahulu, dilanjutkan urutan waktu terkecil kedua danseterusnya.
    Pada saat peserta masuk ke area starting, peserta akan ditentukan panitia jalur mana yang akan dipergunakan peserta tersebut (jalur A atau B),dengan jalur yang berbeda setiap heat.
    Peserta wajib membawa kendaraannya dan hadir ditempat start sesuai dengan jadwal start untuk kelas tersebut.
    Peserta yang terlambat hadir 5 menit setelah peserta terakhir didalam kelas tersebut dianggap mengundurkan diri.
    Tidak diperbolehkan memperbaiki kendaraan di area starting.
    Tidak diperbolehkan memindahkan gigi dengan tangan.
    Kedua tangan harus memegang stang kendaraan dan tidak diperbolehkan mengangkat kaki, baik sebelah maupun kedua-duanya keatas jok.
    Peserta yang mencuri start langsung dikenakan sanksi Diskualifikasi.
    Start dilakukan dalam keadaan mesin hidup/menyala.
    Perlombaan ini terdiri dari dua heat yang mengambil waktu tempuh tercepat dalam detik dan pecahannya (Best time).
    Pencatatan waktu dilakukan digaris Finish yang dilakukan dengan alat cetak dan didukung pencatatan biasa (alat cetak waktu bukan suatu keharusan).
    Hasil waktu tempuh peserta yang dikeluarkan oleh kamar hitung adalah mutlak dan tidak dapat diprotes/diganggu gugat.
    Jika terjadi nilai waktu yang sama, pemenang ditentukan dari catatan waktu yang terbaik di heat kedua.
    Bila masih sama, untuk menentukan pemenang dilihat dari kapasitas cc yang lebih kecil.
    Ada atau tidaknya suatu protes panitia berhak memerintahkan pembongkaran mesin kendaraan peserta. Sanksi : Diskualifikasi.

F. PENGHENTIAN LOMBA DAN RESTART.

Jika lomba harus dihentikan, baik karena ada kecelakaan, cuaca yang tidak mengijinkan atau munculnya situasi yang membahayakan apabila lomba diteruskan, maka Pimpinan Perlombaan akan mengumumkannya di garis start. Batas waktu 30 menit setelah lomba dihentikan, diadakan pemantauan situasi bersama Dewan Juri.

Keputusan untuk menghentikan lomba (dengan alasan apapun), merupakan wewenang Pimpinan Perlombaan atau Dewan Juri. Apabila Pimpinan Perlombaan tidak di tempat, dapat dilakukan oleh Wakil Pimpinan Perlombaan.

Apabila lomba dihentikan ketika start baru diselesaikan 3 pembalap atau kurang maka :

    Lomba sebelum dihentikan dinyatakan batal.
    Semua Pembalap yang mengikuti lomba dapat melakukan restart.
    Jika lomba tidak mungkin dimulai kembali, maka lomba tersebut dianggap tidak dilaksanakan dan para Pembalap tidak mendapat point kejuaraan.
    Restart harus sudah dilakukan selambat-lambatnya 30 menit setelah penghentian lomba.

Apabila lomba dihentikan setelah start diselesaikan 3 pembalap atau lebih, tetapi di bawah 2/3 dari jumlah peserta yang terdaftar di kelas tersebut, maka :

    Bagian dari lomba sebelum dihentikan dinyatakan sah dan merupakan bagian dari lomba secara keseluruhan.
    Hasil bagian sebelum lomba dihentikan diambil /dihitung saat para pembalap menyelesaikan start secara penuh tanpa ada tanda Bendera Merah.Dengan demikian maka :
        Pembalap yang diperbolehkan melakukan restart, adalah mereka yang belum melakukan start di bagian lomba sebelum dihentikan.
        Pembalap diperbolehkan melakukan perbaikan pada motornya.
        Restart harus dilakukan selambat-lambatnya 30 menit setelah lomba dihentikan.
        Apabila restart tidak mungkin dilaksanakan dan lomba dinyatakan selesai sampai saat dihentikan, maka point/nilai kejuaraan yang diberikan kepada para pemenang adalah setengah dari point kejuaraan yang tercantum dalam Peraturan Pelengkap. Apabila 2/3 dari jumah lap yang tercantum dalam Peraturan Pelengkap telah diselesaikan, maka :
            Lomba dinyatakan selesai.
            Posisi/Peringkat Pembalap ditentukan oleh hasil masing-masing Pembalap s/d saat dihentikan.
            Point/nilai kejuaraan diberikan secara penuh.

G. POINT DAN HADIAH UNTUK SETIAP KELAS UTAMA :

POINT/ANGKA/NILAI KEJUARAAN.

    Point/angka diberikan kepada pemenang :
        Tiap Heat : pada lomba yang terdiri dari beberapa Heat.
        Peserta akan kehilangan seluruh point yang diraihnya apabila memanipulasi data nama asli sesuai kartu pengenal sah, umur, domisili, kategori maupun data lainnya. Dilarang keras memakai nama panggilan, alias maupun julukan.
        Tiap Putaran perlombaan dari suatu rangkaian seri kejuaraan.
    Point/angka yang diberikan kepada pemenang adalah :

Pemenang ke 1 – 25 Pemenang ke 8 – 8 Pemenang ke 2 – 20 Pemenang ke 9 – 7 Pemenang ke 3 – 16 Pemenang ke 10 – 6 Pemenang ke 4 – 13 Pemenang ke 11 – 5 Pemenang ke 5 – 11 Pemenang ke 12 – 4 Pemenang ke 6 – 10 Pemenang ke 13 – 3 Pemenang ke 7 – 9 Pemenang ke 14 – 2

Pemenang ke 15 – 1

    Hadiah :

    Juara I : Tergantung panitia dan jumlah peserta
    Juara II :Tergantung panitia dan jumlah peserta
    Juara III :Tergantung panitia dan jumlah peserta
    Juara IV :Tergantung panitia dan jumlah peserta
    Juara V :Tergantung panitia dan jumlah peserta

Hadiah uang tersebut dibagikan dengan ketentuan :

    Keseluruhan hadiah uang tersebut diatas dibagikan apabila jumlah pembalap yang mengikuti kelas tersebut sekurang-kurangnya 15 peserta.
    Apabila jumlah pembalap yang mengikuti kelas tersebut 12 peserta atau lebih tetapi kurang dari 15 peserta, hadiah uang hanya diberikan kepadaJuara I, II, III. Sedangkan Juara IV dan V hanya menerima Piala saja.
    Apabila jumlah pembalap yang mengikuti kelas tersebut hanya 8 peserta atau lebih tetapi kurang dari 12 peserta, maka hadiah uangnya hanya diberikan kepada juara I, sedangkan Juara II – IV hanya menerima Piala saja.

H. BIAYA PENDAFTARAN

Biaya pendaftaran :Tergantung panitia dan jumlah peserta

I. SPESIKASI GERBANG START DAN LAMPU START

    Lampu berada ditengah lintasan berjarak 3-4 meter dari garis/gerbang start dengan ketinggian 2–2,5 meter dari permukaan lintasan.
    Garis start berupa 2 garis lurus sejajar melintang dilintasan dengan jarak 50 cm pada saat peserta melakukan start roda depan berada diantara 2 garis tersebut dalam keadaan diam/statis.
    Sensor jump start sejajar dengan garis luar (pasal 8.2)
    Start dilakukan pada saat lampu merah padam (apabila mengunakan lampu merah) atau pada saat lampu hijau menyala (apabila mengunakansystem Chrismas Tree).

J. PERATURAN TENTANG TEKNIK MOTOR DRAG BIKE

Kendaraan yang diperbolehkan turut serta adalah semua sepeda motor yang diproduksi negara Asia, kecuali pada kelas Campuran.

Untuk semua kelas, ketentuan masalah teknik kendaraan yang boleh dirubah atau diganti adalah :

    Kapasitas mesin sesuai dengan kelasnya masing-masing.
    Pelek depan dan belakang diperbolehkan diganti dengan minimum 16 inci dan maksimum 19 inci dan merupakan pelek untuk sepeda motor.
    Ban bebas, baik slick maupun non slick. Akan tetapi harus mempunyai kedalaman minimal 2 mm dan merupakan ban untuk sepeda motor, dengan ukuran minimal 2.00.
    Ukuran-ukuran ban minimal 50/90 – 17 depan
    Ukuran-ukuran ban minimal 60/90 – 17 belakang
    Spatbord depan harus terpasang boleh dirubah/diganti.
    Rem depan dan belakang harus terpasang dan berfungsi sempurna.
    Rangka diperbolehkan dibor, dengan batasan minimal 10 cm dari sambungan rangka.
    Suspensi depan dan belakang boleh dirubah atau diganti, akan tetapi sistem suspensi depan harus merupakan jenis telescopic dengan hydroulic atau friction dumping dan tidak membahayakan peserta. Diperbolehkan memasang stabilisator.
    Suspensi depan mempunyai spasi gerak peredaman minimal 5 cm.
    Panjang atas sisa as suspensi depan tidak boleh menonjol lebih dari 5 cm di atas stang dan diberi tutup pengaman.
    Suspensi belakang boleh dirubah atau diganti dari suspensi ganda menjadi monoshock atau sebaliknya dari monoshock menjadi ganda.
    Tangki bahan bakar boleh dirubah atau diganti tetapi harus terpasang dengan kuat pada rangka dan bahan bakar tidak mudah tumpah, di mana pengganti tangki tidak boleh terbuat dari bahan plastik (tabung oli, jerigen dan lain-lain dilarang, kecuali bawaan dari pabrik) dan harus mempunyai katup/ kran pembuka dan penutup.
    Tangki bahan bakar tidak boleh merupakan bagian dari kerangka/frame kendaraan.
    Wajib memasang tombol cut off (pemutus arus) untuk mematikan mesin.
    Jok boleh dirubah atau diganti dan dirancang supaya pengendara aman dan nyaman duduk pada posisinya, harus terpasang kuat dengan ketebalan minimum 3 cm, serta harus mempunyai rangka tersendiri.
    Posisi pijakan kaki/footstep boleh dirubah atau diganti.
    Pipa knalpot boleh diganti, tetapi panjangnya ke belakang tidak melebihi ban belakang dan tidak mengenai pengendara, tangki bahan bakar atau ban.
    Ujung stang/handlebar harus tertutup karet, sedangkan ujung batang handle rem dan kopling harus bundar, tidak boleh lancip dan runcing.
    Diperbolehkan untuk melakukan modifikasi/perubahan untuk seluruh bagian dalam mesin dan perseneling (gear box).
    Stang stir (pengemudi )boleh dirubah pakai system stang jepit.
    Kedudukan tempat pijak (footstep) boleh dirubah/dipindahkan kedudukannya .
    Wajib membuat papan nomor untuk didepan motor boleh rata atau melengkung.
    Berat kendaraan + pembalap sesuai dengan kelas-nya:Berat Kering (Tanpa bahan bakar)
        Kelas Campuran 250 cc 2 Langkah Tune Up : 125 kg.
        Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up : 115 Kg.
        Kelas Sport 150 cc 2 Langkah Tune Up : 125 Kg.
        Kelas Bebek 125 cc 2 Langkah Tune Up : 115 Kg.

Balast atau pemberat harus berupa lempengan timah yang terikat dengan sempurna pada rangka tengah motor

    Karburator bebas.
    System pengapian bebas

K. LAIN-LAIN

    Apabila ada pasal yang membahas hal yang sama antara Peraturan Balap Motor dengan Peraturan Drag Bike maka yang digunakan adalah Peraturan Drag Bike.
    Apabila ada Peraturan yang belum tercakup di dalam Peraturan ini, semuanya mengacu kepada Peraturan Balap Motor, yaitu : Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor Nasional


Thanks to : IMI (Ikatan Motor Indonesia)

Kamis, 05 Desember 2013

keunggulan mesin DOHC


ke unggulan mesin DOHC DI BANDING SOHC.


SUZUKI SATRIA FU memakai teknologi canggih pada sistem penggerak katup/klepnya yang bernama DOHC (double overhead camshaft) tampa temlar (rocker arm). Teknologi DOHC jika diartikan secara sederhana adalah 2 noken-as (cam) yang posisinya ada di kepala silinder, sehingga antara penggerak klep (noken-as) masuk dan keluar di buat terpisah. Sehingga pada SUZUKI SATRIA FUsusunan klepnya berbentuk V tampa bantuan rocker arm. Dan bentuk ruang bakarnya akan lebih sempurna. Apa saja keunggulan 4 klep teknologi DOHC SUZUKI SATRIA FU jika dibandingkan dengan motor 2 klep konvensional : 1. Berkurannya kehilangan tenaga yang disebabkan gesekan antar komponen pada kelengkapan rocker arm. Perangkat rocker arm mengakibatkan kerugian tenaga akibat gesekan yang cukup besar. Sehingga pada mesin motor modern yang memakai noken-as tunggal dan cuma memakai 2 klep, perangkat rocke-arm (temlar) ditambahi roller untuk mengurangi kerugian tenaga akibat gesekan. Lain halnya pada SUZUKI SATRIA FU 150 yang tidak memakai perangkat rocker-arm, Poros bubungan (noken-as) langsung menumbuk klep tampa perantara temlar. 2. Karena proses kerja mesin yang biasanya melewati proses kerja temlar,
dipangkas langsung dari noken-as ke klep. Mengakibatkan tenaga yang dihasilkan lebih cepat, sehingga akselerasi motor lebih cepat dibandingkan motor yang menggunakan teknologi SOHC (single overhead camshaft) 2 klep. 3. Dengan kapasitas mesin sama, teknologi DOHC 4 klep, klep yang digunakan lebih ringan dari motor SOHC 2 klep. Sehingga per klep dapat dibuat lebih lembut dan lebih ringan, agar tenaga yang dihasilkan lebih besar dan akselerasi lebih ringan. 4. Aliran udara pada motor yang mamakai klep 4 klep di tiap silinder 20% lebih baik dibandingkan motor yang memakai 2 klep. Jika aliran udara yang masuk dan keluar dari ruang bakar lebih baik, secara otomatis tenaga motor juga akan meningkat.

Rabu, 04 Desember 2013

korek mesin harian


Bebek 4-tak korek outlaw memakai trik bore up, naik stroke atau perbesar katup kian lazim di jalanan. Cuma sayang, makin banyak trik yang hanya uber performa tapi melupakan faktor daya tahan. Seperti yang banyak terjadi saat ini.

 “Kalau mau naik stroke, saya mending pasang kruk-as Honda Karisma ke Yamaha Jupiter-Z. Otomatis langkah piston jadi 57,9 mm (stroke asli Jupiter 54 mm). Timbang ubah kruk-as Jupiter atau ganti pin bawah (big end) model offset berisiko nggak balans,” buka Dimboeng ini, tuner Ron's Motorsport.

Dan taunya, tak banyak ubahan di seputar area crank-case Jupiter-Z untuk memuat bilah kruk-as Karisma yang lebih lebar dan berat. “Kebetulan kode laher kruk-as kiri sama, yaitu 6304. Jadi nggak masalah. Cuma buat yang kanan harus ganti dari 6205 jadi 6304,” lanjut bapak tiga anak ini.

Namun sebelum diterapkan, coba dulu putar bandul kruk-as Karisma dan pastikan tidaak bergesek di dinding crank-case. Dan kalau ada mentok dikit, kurangi kelebihan ‘daging’ alumunium dengan pisau bor tune.
Pekerjaan berikut yang rada berat, poros kruk-as bagian kanan Karisma harus dibentuk sama persis punya Jupiter-Z. Hal ini agar gigi primer dan pompa oli tetap bisa bekerja normal. “Caranya potong bagian ujung 3 mm. Terus minta tukang bubut bikin gerigi dengan mesin scrap,” yakin bengkel dibaturetno ini pasti sudah tau...

Sementara buat sisi kiri relatif mudah, karena sekadar memperkecil diameter poros kiri kruk-as Karisma agar muat lubang magnet Jupiter-Z. Dan tidak lupa bikin alur spi pengunci.

Berhubung stroke Karisma lebih panjang, dengan terpaksa blok silinder mesin Jupiter-Z dimodifikasi. Seperti memberi paking alumunium pengganjal blok silinder bawah setebal 9 mm dan pasang 4 baut blok silinder Suzuki Shogun 125. Tak hanya itu, rantai keteng Jupiter-Z juga mesti disambung 1 mata.

“Kalau sudah begitu, setang piston Karisma berdiameter 13 mm sekarang bisa pakai piston Kawak Kaze (53 mm), Blitz Joy (56 mm) atau Honda Sonic (58 mm). Pokoknya tinggal pilih dan sesuaikan ubahan pendukung di kepala silinder,” sambung mantan roadracer seangkatan Ade Taruna ini.

Sebab makin gede piston tentu bagian kubah, squish, lebar klep hingga sitting valve bisa diseimbangkan pula. Kalau pakai piston Kaze kapasitas jadi 127,6 cc, dengan piston Blitz Joy melonjak sampai 142,5 cc atau bengkak gara-gara piston Sonic jadi 152,8 cc. Tinggal pilih bro...mantap abis dech pokonya,,,,dana ga seberapa bro....


 apa lagi pakai cdi racing bawaan Rextor...mantap bro...koil pakai blinter merci aja bro bawaan kawasaki....pengapian tambah gede.

dragbike201m

Namanya manusia pasti mempunyai sifat-sifat tersendiri atau kebiasaan yang sering dilakukan. Bahkan terkadang kebiasaan yang dilakukan terbilang aneh bagi sebagian orang. Mungkin saja aneh bagi orang lain yang tak mengerti di balik kebiasaan itu.

Dalam dunia drag bike, pastinya sudah pada mengenal kata burn out. Born out biasanya dilakukan oleh para drag ster atau joki ketika akan lakukan start. Dilakukan dengan adegan mengeluarkan asap tebal dari roda motor bagian belakang. Aksi ini memang asik untuk ditonton.


drag bike, drag bike indonesia, balap drag, drag, motor drag

Tapi untuk apa mereka melakukan hal tersebut? Menurut salah satu peghobi balap drag bike, Bergas mengatakan jika hal tersebut dilakukan untuk memanaskan permukaan ban. "Burn out biasanya dilakukan ketika akan start dengan tujuan memansakan ban biar dapat start yang bagus," ungkapnya.

"Selain itu juga agar pas start tidak ngebuang," tambahnya. Ada satu lagi kebiasaan lain yang sering dilakukan oleh para joki drag bike. Yakni menjajal settingan motor bila motor tersebut dianggap baru bagi sang joki alias sebelumnya belum pernah memakainya sama sekali.

Aksi ini biasanya dilakukan di tempat atau trek yang sudah disediakan khusus oleh panitia. Disediakan tempat khusus agar mereka lebih nyaman ketika menggeber motor barunya tersebut. Selain itu juga untuk faktor keamanan yang meminimalisir aksi kecelakaan.

Dan yang paling penting adalah berdo'a agar diberi keselamatan dan diberi kemenangan.